Halaman

Selasa, 11 Agustus 2015

Ribuan Balita Di Cimahi Ikuti Gebyar Vitamin A

Sedikitnya 40.000 balita se-Kota Cimahi mendapatkan vitamin A dalam Gebyar Pemberian Kapsul Vitamin A dan Bulan Penimbangan Balita (BPB) se-Kota Cimahi tahun 2015, Pemberian vitamin A bagi bayi dan balita dilakukan sebagai upaya perbaikan gizi di Kota Cimahi.
Begitu pula terlihat di Posyandu Aster A10 Kp.Pondok Cibaligo RT 03 RW 10 Kelurahan Cipageran Kota cimahi, ibu –ibu kader sibuk melayani.


Pemberian vitamin A dilakukan untuk pertahanan badan dan menambah kekuatan mata. Tubuh tidak bisa memproduksi vitamin A, sehingga harus menerima asupan dari luar. Kebutuhan dan asupan harus seimbang biar anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.

Pemberian vitamin A ditujukan untuk mencegah kekurangan vitamin A pada balita, menurunkan angka kesakitan dan tamat hidup alasannya ialah kekurangan vitamin A, membantu kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan anak balita di Kota Cimahi.

Kesehatan merupakan investasi sumber daya insan serta mempunyai bantuan yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia. Oleh alasannya ialah itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Gebyar Pemberian VIT A se Kota Cimahi

 Agar anak sanggup tumbuh dan berkembang dengan optimal diharapkan antara lain vitamin. Vitamin-vitamin ini selain sanggup diperoleh dari makanan sanggup juga diperoleh melalui suplemen-suplemen yang mengandung vitamin. Salah satu jenis vitamin yang diharapkan ialah vitamin A atau yang disebut juga retinol. Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir, memungkinkan mata sanggup melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (sore atau senja hari), serta pada ibu nifas akan meningkatkan mutu vitamin A dalam ASI, sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang cukup dari ASI.

Vitamin A sanggup diperoleh pada minyak hati ikan, kuning telur, mentega, krim dan margarin yang telah diperkaya dengan vitamin A. Sedangkan provitamin A sanggup diperoleh dari sayur-sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna kuning atau merah serta minyak kelapa.

Akibat dari kekurangan vitamin A ini majemuk antara lain terhambatnya pertumbuhan, gangguan pada kemampuan mata dalam mendapatkan cahaya, kelainan-kelainan pada mata ibarat xerosis dan xerophthalmia, serta meningkatnya kemungkinan menderita penyakit infeksi. Bahkan pada anak yang mengalami kekurangan vitamin A berat angka tamat hidup meningkat hingga 50%.

Kekurangan vitamin A terjadi terutama alasannya ialah kurangnya asupan vitamin A yang diperoleh dari makanan sehari-hari. Pada anak yang mengalami kekurangan energi dan protein, kekurangan vitamin A terjadi selain alasannya ialah kurangnya asupan vitamin A itu sendiri juga alasannya ialah penyimpanan dan transpor vitamin A pada badan yang terganggu.

Tanda-tanda khas pada mata alasannya ialah kekurangan vitamin A dimulai dari rabun senja (XN) dimana penglihatan penderita akan menurun pada senja hari bahkan tidak sanggup melihat dilingkungan yang kurang cahaya. Pada tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu 2-4 hari dengan pertolongan kapsul vitamin A yang benar. Bila dibiarkan sanggup menjelma xerosis konjungtiva (X1A). Selaput lendir atau cuilan putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat berangasan dan kusam. Xerosis konjungtiva akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam waktu 2 ahad dengan pertolongan kapsul vitamin A yang benar. Bila tidak ditangani akan tampak bercak putih ibarat busa sabun atau keju yang disebut bercak Bitot (X1B) terutama di tempat celah mata sisi luar.

Pada keadaan berat akan tampak kekeringan pada seluruh permukaan konjungtiva atau cuilan putih mata, serta konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut-kerut. Bila tidak segera diberi vitamin A, sanggup terjadi kebutaan dalam waktu yang sangat cepat. 

Tetapi dengan pertolongan kapsul vitamin A yang benar dan dengan pengobatan yang benar bercak Bitot akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam 2 minggu. Tahap selanjutnya jikalau tidak ditangani akan terjadi xerosis kornea (X2) dimana kekeringan akan berlanjut hingga kornea atau cuilan hitam mata. Kornea tampak suram dan kering dan permukaannya tampak kasar. 

Keadaan umum anak biasanya jelek dan mengalami gizi buruk, menderita penyakit campak, ISPA, diare. Pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan akan menjadikan keadaan kornea membaik sehabis 2-5 hari dan kelainan mata sembuh sehabis 2-3 minggu. Bila tahap ini berlanjut terus dan tidak segera diobati akan terjadi keratomalasia (X3A) atau kornea melunak ibarat bubur dan ulserasi kornea (X3B) atau perlukaan. Selain itu keadaan umum penderita sangat buruk. 

Pada tahap ini kornea sanggup pecah. Kebutaan yang terjadi jikalau sudah mencapai tahap ini tidak bisa disembuhkan. Selanjutnya akan terjadi jaringan parut pada kornea yang disebut xeroftalmia scars (XS) sehingga kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.

Kelompok umur yang terutama gampang mengalami kekurangan vitamin A ialah kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59 bulan (1-5 tahun). Sedangkan yang lebih beresiko menderita kekurangan vitamin A ialah bayi berat lahir rendah kurang dari 2,5 kg, anak yang tidak menerima ASI langsung dan tidak diberi ASI hingga usia 2 tahun, anak yang tidak menerima makanan pendamping ASI yang cukup, baik mutu maupun jumlahnya, anak kurang gizi atau di bawah garis merah pada KMS, anak yang menderita penyakit nanah (campak, diare, TBC, pneumonia) dan kecacingan, anak dari keluarga miskin, anak yang tinggal di dareah dengan sumber vitamin A yang kurang, anak yang tidak pernah menerima kapsul vitamin A dan imunisasi di Posyandu maupun Puskesmas, serta anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.

Memperhatikan jawaban kekurangan vitamin A ibarat yang telah disebutkan di atas maka untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A di Posyandu atau Puskesmas pada setiap bulan Februari dan Agustus seluruh bayi usia 6-11 bulan, harus menerima 1 kapsul vitamin A biru dan seluruh anak balita usia 12-59 bulan menerima kapsul vitamin A warna merah. Sedangkan untuk ibu nifas hingga 30 hari sehabis melahirkan menerima 1 kapsul vitamin A warna merah.

Untuk mengobati anak dengan tanda-tanda buta senja (XN) hingga xerosis kornea (X2), dimana penglihatan masih sanggup disembuhkan, diberikan kapsul vitamin A pada hari pertama pengobatan sebanyak (50.000 SI) kapsul biru untuk bayi berusia kurang atau sama dengan 5 bulan, 1 kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi berusia 6 hingga 11 bulan atau 1 kapsul merah (200.000 SI) untuk anak 12-59 bulan. Pada hari kedua diberikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur dan dua ahad kemudian diberi lagi 1 kapsul vitamin A juga sesuai umur.

sumber : keluargasehat

Facebook Twitter Google+

Back To Top