Halaman

Rabu, 16 April 2014

Un Di Sman 3 Kota Cimahi Di Pasang Cctv

Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMAN 3 Kota Cimahi, Jln. Pasantren diikuti semua siswa. Di setiap kelas yang dipakai untuk ujian dipasang kamera pengawas (closed circuit television/CCTV) untuk memantau para akseptor UN.

Dikutip dari harian GM bahwa Kepala Sekolah SMAN 3 Cimahi, Rohiman Sutisa mengatakan, hari pertama pelaksanaan UN berjalan sangat lancar, mulai dari pengambilan soal ujian sampai pengawasan. Ia menyebut hal itu berkat kolaborasi pihak sekolah dengan unsur terkait yang membantu suksesnya pelaksanaan UN.

“Untuk tahun ini, yang mengikut UN ada 338 peserta, ialah 206 siswa IPA dan 182 siswa IPS. Pelaksanaannya sangat lancar, mulai dari pengambilan soal, kehadiran pengawas sampai akseptor ujian pun hadir semua. Ini berkat kolaborasi dengan semua unsur yang terkait,” terperinci Rohiman kepada wartawan GM , Senin (14/4).

Rohiman mengungkapkan, siswa tidak diperbolehkan membawa telepon genggam ke dalam kelas untuk menghindari agresi mencontek.

Untuk meningkatkan mutu kelulusan, pihaknya pun telah memasang CCTV di 21 kelas yang dipakai untuk ujian. Selain itu untuk perlengkapan ujian menyerupai alat tulis, pihaknya menyediakannya secara gratis.

“Untuk meningkatkan mutu berguru dan mencetak pelajar yang baik, semenjak awal kita memasang CCTV di setiap kelas. Kemudian perlengkapan untuk ujian pun, kita sediakan secara gratis. Karena berawal dari pensil, sanggup saja terjadi agresi mencontek,” tuturnya.

Disabilitas

Sementara itu, sebanyak sembilan siswa kelas 12 penyandang disabilitas turut melakukan UN di SLB A Negeri Cimahi, Jalan Sukarasa No. 40. Mereka terdiri atas tiga siswa penyandang tunanetra dan enam lainnya tunarungu.

“Jumlah siswa yang ikut UN di sekolah kami memang terlihat sedikit, tapi sesungguhnya terbilang paling banyak dibanding SLB lain yang ada di Cimahi,” kata Kepala SLB A Negeri Cimahi, Sudarman, S.Pd. M.Pd. didampingi Budiwati selaku Ketua Panitia UN.

Menurutnya, di Cimahi terdapat 8 SLB negeri yang tersebar di tiga kecamatan. Namun pihaknya tidak mengetahui niscaya wacana jumlah siswa yang ikut UN di SLB tingkat satuan Sekolah Menengan Atas lainnya.

Sudarman menambahkan, UN untuk para siswa tersebut memakai dua macam kertas ialah lembar soal dan jawaban. Untuk siswa tunanetra memakai kertas soal Braille, sedangkan bagi yang tunarungu memakai kertas soal menyerupai di sekolah umum.

Facebook Twitter Google+

Back To Top