Memanfaatkan hari terakhir masa ujian nasional (UN), Komisi IV DPRD Kota Cimahi melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di Kota Cimahi, Rabu (16/4). Hal itu dilakukan untuk memantau kondisi pelaksanaan UN dan menjaring aspirasi dari sekolah dan pelajar.
Komisi IV DPRD Kota Cimahi yang melaksanakan sidang adalah Enang Syakri, Ike Hikmawati, dan Rini Martini. Mereka melaksanakan kunjungan ke SMAN 1 Cimahi, SMKN 2 Cimahi, dan memantau pelaksanaan UN Paket C di SMKN 1 Cimahi.
Pada hari terakhir pelaksanaan UN, mata pelajaran yang diujiankan adalah bahasa inggris dan fisika untuk jurusan IPA. Untuk jurusan IPS, menerima ujian bahasa inggris dan ekonomi.
Mengutip dari Harian PR berdasarkan Enang Syakri, pelaksanaan UN terpantau cukup rapi tak ada kekurangan soal. "Soal tidak ada kurang, ada sejumlah kerusakan di soal. Wajar bila percetakan error," ujarnya.
Enang menilai, pada pada dasarnya para siswa harus mengerjakan UN dengan optimal alasannya mereka menjadi sumber daya insan (SDM) yang diandalkan di Kota Cimahi. "Apalagi, kebanyakan dari siswa Sekolah Menengan Atas melanjutkan kuliah. Sedangkan, siswa Sekolah Menengah kejuruan sudah diserap ke dunia kerja," tuturnya.
Pembinaan SDM di Kota Cimahi harus dilakukan optimal ditengah minimnya sumber daya alam. "Kalau mereka berprestasi, tentu membawa harum Kota Cimahi," katanya.
Di SMAN 1 Cimahi, seorang penerima UN berjulukan jaka dicoret alasannya meninggal dunia. Ketua Panitia UN di SMAN 1 Cimahi Pursita Dewi mengatakan, UN diikuti 377 penerima yang dibagi dalam 17 ruang kelas.
"Seluruh penerima hadir, hanya satu siswa yang sudah terdaftar sebagai penerima UN meninggal dunia dua bulan yang kemudian atas nama Jaka," ujar Kepala SMAN 1 Cimahi Asep Ikhsan.