
Pantia pembangunan pura ini diketuai oleh Ida Bagus Sudjana. Pura dibangun secara swadaya oleh Tentara Nasional Indonesia AD dan masyarakat, serta menerima dukungan pemerintah tempat setempat, Presiden RI, menteri agama dan pemberian dana dari dinas rohani Angkatan Darat, beberapa Pangdam (termasuk Pangdam Udayana) dan terutama warga Hindu se-Jawa Barat.
Tahun 1976 dilakukan peletakan kerikil pertama, yang khusus diambil dari Gunung Tangkuban Parahu. Hal ini dilakukan alasannya yaitu Warga Hindu meyakini bahwa tempat tinggi yaitu tempat yang suci. Setelah sekitar dua tahun pembangunan, pada 14 Juli 1978 pura ini diresmikan oleh Dan Jen Kobangdiklat Mayjen Tentara Nasional Indonesia Alex Prawiraatmadja. Namun secara ritual Hindu, pura ini diresmikan pada 15 Juli 1978 bertepatan dengan Hari Raya Saraswati, yang merupakan hari turunnya kitab suci Wedha dan turunnya ilmu pengetahuan. Pura ini diresmikan oleh Pedanda Gde Oka Telaga dengan upacara Ngenteg Linggih dan diberi nama Pura Agung Wira Loka Natha.
_ichsany